Kisruh, Yamaha Rider Federation Indonesia Balikpapan Bubarkan Diri 12 Juli, 2017
Posted by proud2ride in General, Yamaha.Tags: YRFI Balikpapan Bubar
trackback
Organisasi club dan komunitas di bawah naungan Yamaha, Yamaha Rider Federation Indonesia wilayah Kalimantan memanas awal Juli 2017 ini. Kisruh terjadi antara YRFI Balikpapan dengan principal Yamaha setempat.
Akibat dari kisruh tersebut, YRFI Balikpapan sepakat untuk membubarkan diri. “Saya Iwan Ranggadewa selaku ketua YRFI Balikpapan menyatakan bahwa pada tgl 8 Juli 2017 pukul 21.30 YRFI Balikpapan resmi dibubarkan,” tegas sang ketua dalam BC WA yang beredari di kalangan bikers.
Iwan menjelaskan lebih lanjut bahwa pembubaran diri ini berdasarkan mufakat dan musyawarah yang digelar YRFI Balikpapan. Pertemuan ini di hadiri oleh 20 club dari 22club yg terdata, diantaranya:
1. BKC
2. YVCI
3. BYONIC
4. YSCB
5. BOVIC
6. XOOC
7. XYI
8. JBOC
9. YROI
10. YMRC
11. YMCI
12. R15COBA
13. YR15CI
14. YFCB
15. JCB
16. YNCI
17. SGCI
18. YACI
19. JOKER
20. Nmax Rider
Tidak hadir
21. Bmax
22. MTRI
Namun, dalam BC tersebut tak dijelaskan pangkal soal penyebab kisruh hingga pembunaran diri tersebut. Seorang pimpinan bikers di Kaltim yang tak ingin disebutkan namanya membenarkan soal pembubaran diri ini. Dia menjelaskan, bahwa club merasa dimanfaatkan oleh Yamaha setempat.
Artinya, club dan bikers selalu setia mendukung kegiatan Yamaha setempat. Namun sebaliknya, jika club punya kegiatan, pihak Yamaha enggan memberikan bantuan. Lainnya, ada yang melihat terapat indikasi YRFI menjadi ladang bisnis sekelompok oknum saja.
Waduh, kok bisa begini?
Tinggalkan Balasan ke PotretBikers Batalkan balasan
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
waduh udah kaya politik aja
Wkwkwkwkwk, biasa ini di dunia bikers mas yogas…
Hemss…masih saja tetap ada yang demikian, memanfaatkan komunitas menjadi ladang penghasilan…😧😧😧#Trenyuh
Semoga semua Insya Allah akan baik2 saja ya bray, yang penting tetap jalin tali silaturahmi, Aaammiinn.
Salam blarrr…
Eko P.