Mau Terabasan, 3 Hal Penting Ini Harus Dipersiapan Oleh Biker 20 Agustus, 2021
Posted by proud2ride in Balap & Touring.Tags: off road, terabasan
add a comment

Terabasan menjadi aktivitas utama yang digemari oleh para pengguna motor trail, menembus berbagai trek offroad.
Agar terabasan yang butuh stamina berjalan dengan sukses, butuh persiapan. Antara lain dengan tidur yang cukup, bawa perlengkapan dan melakukannya bersama dengan teman-teman.
Agar hobi terabasan dapat dijalani dengan maksimal, penting melakukan persiapan sebelumnya karena membutuhkan fisik yang lebih kuat dan memahami dengan baik rutenya.
Untuk itu, Yamaha Riding Academy (YRA) memberikan sejumlah panduan bagi konsumen dalam mempersiapkan diri dan motornya sebelum terabasan.
Hal ini pun telah diterapkan untuk aktivitas YRA Offroad bersama instruktur profesional dan konsumen yang menggunakan WR 155 R. Selain itu, tim YRA juga mengedukasi mengenai panduan teknik riding WR 155 R yang tepat bagi konsumen.
Berikut panduan persiapan sebelum terabasan dari Yamaha Riding Academy:
1. Rider
-Siapkan fisik dengan baik, dengan cukup istirahat sebelum terabasan, karena melewati jalur terabas cukup menguras tenaga.
-Siapkan safety gear lengkap khusus untuk medan off road, karena saat terabasan berpotensi cukup besar untuk terjatuh.
-Siapkan bekal seperti minuman atau makanan ringan jika diperlukan saat istirahat mendadak dan jarang tersedia tempat makan di jalur yang dilalui.
-Lakukan terabasan bersama teman, jika ada jalur yang sulit dan terjadi kecelakaan ada yang dapat menolong.
-Kenali jalur terabas dengan cara melakukan aktivitas ini bersama teman yang sudah sering melewati trek tersebut.
2. Sepeda Motor
-Pastikan kondisi ban dalam keadaan baik (kembangan dan tekanan ban).
-Pastikan jarak bebas rantai sesuai buku petunjuk / manual sepeda motor.
-Pastikan electrical dalam kondisi baik, terutama lampu utama, mengantisipasi sampai kondisi malam.
-Pastikan kondisi rem depan dan belakang dalam keadaan baik.
-Lakukan service sebelum terabas, agar sepeda motor selalu dalam keadaan prima.
3. Peralatan pendukung
-Mempersiapkan alat komunikasi handphone ataupun Handy Talky (HT) dalam kondisi baik dengan kondisi battery dalam keadaan full sebelum terabasan.
-Toolkit set untuk sepeda motor, yang diperlukan untuk memperbaiki sepeda motor jika terjadi kerusakan.
-Action camera atau camera untuk mendokumentasikan momen Anda.
Polri dan IMI Bangun dan Operasionalkan Sirkuit Off-Road untuk Pelatihan Safety Riding 11 Maret, 2021
Posted by proud2ride in Event.Tags: IMI, Korlantas Polri, off road, safety riding
add a comment

Ada kabar bagus buat safety riding Indonesia. Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri bersama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) pembangun Sirkuit Off-Road untuk pelatihan safety riding.
Pusat pelatihan safety riding ini dibangun di kawasan Indonesia Safety Driving Center (ISDC), Pusdik Lantas Polri, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Penandatanganan perjanjian ini dilakukan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo dan Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Pol Istiono. Pembangunan ini dimaksudkan untuk pelatihan safety driving dan safety riding bagi masyarakat.
“IMI akan menyediakan instruktur terlatih, yang berasal dari para pembalap profesional seperti Rifat Sungkar, Ananda Mikola, Moreno Soeprapto, Sean Gelael hingga Akbar Rais,” ungkap Bambang Soesatyo dalam keterangannya, Kamis (11/3/2021).
Kerjasama dalam urusan safety riding ini, kata Bamsot juga sejalan dengan kampanye keluarga besar IMI 2021-2024, yakni Indonesia Juara, Bebas Narkoba, Tertib Berlalu Lintas, Langit Biru, dan Jaga NKRI.
Bamsoet yang juga Ketua MPR RI ini menyinggung tentang tingginya angka kecelakaan di Indonesia. Ia menyebut sekitar 61 persen kecelakaan dari faktor kemampuan dan karakter pengemudi.
“Tingginya angka kecelakaan lalu lintas dipicu berbagai sebab. Pertama, sekitar 61 persen, adalah faktor manusia, yaitu kemampuan dan karakter pengemudi kendaraan,” ujar penyuka riding dengan Moge ini.
Adapun faktor kedua, kata Bamsoet, faktor sarana dan prasarana jalan harus menjadi perhatian. Berikutnya yang menyebabkan kecelakaan disebabkan kendaraan yang tidak laik jalan.
“Kedua, sekitar 30 persen adalah faktor infrastruktur dan lingkungan, misalnya kerusakan jalan. Ketiga, sekitar 9 persen adalah faktor kendaraan yang tidak laik jalan, serta kurangnya kelengkapan teknis kendaraan sehingga tidak memberikan perlindungan,” ujar Bamsoet.