Seperti Apa Perkembangan Teknologi Mekanisme Katup Sepeda Motor di Indonesia? 9 April, 2011
Posted by proud2ride in Teknologi.Tags: Camshaft, CBR250, DOHC, SOHC, Twin Cam
trackback
Good morning brother P2R…. diiringi cuaca pagi yang cerah ini, P2R ingin sharing sekelumit hasil diskusi dengan salah satu mahasiswa teknik mesin asal Yogyakarta. Kebetulan topik yang dikupas mengenai “Perkembangan Teknologi Mekanisme Katup Sepeda Motor”. Mulai dari yang paling jadul (jaman dulu) sampai yang modern.
Yuk… bernostalgia dengan motor-motor jadul terlebih dulu. Jika melihat dari posisi camshaft (noken as), ada yang ditempatkan di bawah blok dan di atas cylinder head. Sedangkan posisi klep/katup, ada yang disamping head, istilahnya side valve (SV). Sedangkan klep yang ditempatkan di atas head namanya OHV (over head valve).
Contohnya Honda CG100/125, posisi camshaft ada di bawah blok dan klep-nya berada disamping kepala silinder. Karena camshaft berada di bawah maka dibutuhkan push rod untuk menekan pegas agar klep membuka.
Perkembangan selanjutnya, camshaft pindah ke atas cylinder head dan tidak lagi menggunakan push rod. Istilahnya Over Head Camshaft (OHC). Jika camshaft cuma satu disebut SOHC (Single Over Head Camshaft). Apabila menggunakan dua camshaft dinamakan DOHC (Double Over Head Camshaft) atau Twin Cam.
Cara kerja singkat tipe OHC/SOHC. Putaran kruk as diteruskan oleh rantai keteng (timing chain) untuk memutar camshaft. Putaran camshaft diteruskan oleh rocker arm (bekerjanya seperti pengungkit) untuk menekan pegas agar klep membuka.
Okay bro, sekarang mari kita cocokkan dengan beberapa produk motor yang ada di tanah air. Paling banyak diaplikasi yaitu tipe OHC/SOHC dengan 2 klep (in/ex). Tapi dalam perkembangannya, ada yang dikombinasikan dengan 4 klep. Contohnya Yamaha Jupiter MX dan V-Ixion. Satu rocker arm menggerakkan 2 klep sekaligus (salah satu ujung rocker arm didesain bercabang).
Sekarang mari kita lihat tipe DOHC. Pada tipe ini kebanyakan tidak dilengkapi rocker arm. Contoh Honda CBR150, Suzuki FU150 dan Ninja 250. Camshaft diposisikan tepat diatas pegas klep. Sehingga, begitu camshaft berputar langsung menekan pegas agar klep membuka. Tipe DOHC juga memungkinkan penggunaan klep yang banyak, misal satu silinder 4 klep.
Mengapa tanpa rocker arm? Beberapa literatur menyebutkan, semakin banyak komponen yang bekerja dalam mekanisme katup maka saat putaran tinggi menjadi kurang bagus (kalo gak salah soal teori kelembaman massa). Selain itu, konon suaranya juga lebih berisik.
Sehingga seolah-olah terjadi sebuah kesimpulan bahwa untuk saat ini, model DOHC tanpa rocker arm dianggap teknologi paling bagus untuk diaplikasi pada motor yang ada di Indonesia. Padahal jika dibandingkan teknologi mobil, masih sangat-sangat tertinggal lohhhh….!!!!!
Join with Social Media Proud2Ride:
Fan Page FB = Proud2ride
Follow Twitter @proud2ride
pertamax
manteb bro ulasannya.
memang sih kalau bicara teknologi Honda sudah jauh didepan.
Enak juga jadi tahu soal beginian ….
masih belajar jg kok bro. kalo ada yg kurang tepat mohon koreksinya, biar sama2 majuuu….
Iya, jadi inget pernah liat KIA Quad Cam (buakan twincam /dohc lg). mugkin gah yah diaplikasikan di motor?
lha lakunya yang begituan mo gimana lagi…mo ketinggalan kek yang penting mah laku
http://kangmase.wordpress.com/2011/04/10/honda-tiger-direnov-tahun-ini/
yg laku yg bijimane sob??? utk memperlihatkan atpm-nya tdk ketinggalan riset mesti ada produk andalan yg sarat teknologi. honda punya cbr, suzuki punya fu150, yamaha punya v-ixion (meskipun sohc). produk andalan umumnya buat naikin imej atpm-nya. kalo sdah begitu mtr murahnya baru ikutan laku.
flagship produk setiap atpm pasti punya ya. lihat aja, kalo flagshipnya aja jadul, gimana yg lainnya. motor konsep saat ada pameran jg bisa dijadikan acuan sejauh mana merek tersebut akan berkembang. motor konsep ibarat mimpi yg akan dikejar utk diwujudkan……
hiii